Tag Archive | konsentris

Teori TRIKON

   TRIKON merupakan kependekan dari istilah kontinyu, konvergen dan konsentris. Teori TRIKON ditemukan oleh Ki Hadjar Dewantara untuk melestarikan dan mengembangkan kebudayaan nasional Indonesia.

  1. Kontinyu artinya dalam melestarikan kebudayaan asli Indonesia kita harus terus menerus dan berkesinambungan. Teori Kebudayaan itu dilakasanakan dengan memasukan mata pelajaran muatan lokal, melakukan upacara-upacara adat, mementaskan keseruan daerah dan lain-lain.
  2. Konvergen artinya dalam upaya mengembangkan kebudayaan nasional Indonesia kita harus memadukan dengan kebudayaan asing yang dipandang dapat memajukan bangsa Indonesia. Dalam memadukan itu (konvergensi) dilakukan dengan memilih dan memilah kebudayaan yang sesuai dengan kepribadian Pancasila (selektif) dan pemaduannya harus secara alami dan tidak dipaksakan (adaptatif).
  3. Konsentris artinya dalam pergaulan dengan bangsa-bangsa lain di dunia kita harus berusaha menyatukan kebudayaan nasional kita dengan kebudayaan Junia (global) dengan catatan harus tetap berpegang pada ciri khas kepribadian bangsa Indonesia (berdasarkan Pancasila).

Baca Selengkapnya..

Konsep Dasar Kebudayaan

    Kebudayaan menurut Ki Hadjar Dewantara adalah buah budi manusia yang bersifat luhur dan indah, dan hasil perjuangan hidup manusia dalam menghadapi perubahan alam dan jaman. Sebagai buah budi manusia kebudayaan berupa : ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), reiegiusitas atau keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, etika susila, seni dan keindahan (estetika), dan kecapakan hidiip (life skill). Sebagai hasil perjuangan hidup manusia dalam menghadapi perubahan alam dan jaman kebudayaan berupa hasil-hasil karya manusia dari jaman ke jaman, seperti peralatan rumah tangga, perlaian perang, bentuk-bentuk nanah, dan sebgainya.

Kebudayaan selalu tumbuh dan berkembang seiring per­kembangan pikiran, perasaan, dan kemauan manusia dalam mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan hidupnya.

Menurut Ki Hadjar Dewantara kebudayaan dikembangkan dengan teori TRIKON, yaitu secara kontinyu, konvergen, dan konsentris.

  1. Kontinyu artinya kebudayaan asli yaitu sari-sari dan puncak-puncak kebudayaan di daerah-daerah terus menerus dan secara berkesinambungan dimunculkan
  2. Konvergen artinya kebudayaan asli dipadukan dengan kebudayaan asing yang dipandang dapat memajukan bangsa secara selektif (dipilih dan ditolak) dan adaptif (menyatu seperti air dengan gula).
  3. Konsentris artinya menyatu dengan kebudayaan dunia (mengglobal) dengan catatan masing- masing bangsa tetap membawakan kepribadian masing-masing.

Pengembangan kebudayaan dilakukan melalui pendidikan yaitu pendidikan baik pendidikan di keluarga, di sekolah, mapun di masyarakat.

Sumber : PENDIDIKAN KETAMANSISWAAAN JILID I Disusun oleh Ki Soenarno Hadiwijoyo Hal.105

Sifat dan Hakekat Tamansiswa

Menurut Peraturan Besar Persatuan Tamansiswa ada tiga sifat dan hakekat Tamansiswa.

  1. Merupakan badan perjuangan kebudayaan dan pembangunan masyarakat.
  2. Bersifat Keluarga Suci dengan Ki Hadjar Dewantara sebagai Bapak dan Asas Tamansiswa 1922 sebagai Ibu.
  3. Merupakan badan wakaf merdeka yang tunduk kepada peraturannya sendiri sejauh tidak bertentangan dengan hukum agama dan negara.

Sebagai badan perjuangan kebudayaan, Tamansiswa selalu memperjuangkan kelestarian dan pengembangan kebudayaan Nasional. Kebudayaan Nasional yang aslinya berupa sari-sari dan puncak-puncak kebudayaan daerah itu harus dilestarikan dan dikembangkan secara kontinyu, konvergen, dan konsentris melalui pendidikan dalam arti luas.

Baca Selengkapnya..